Home

Jumat, 14 Januari 2011

Harga Waktu Ayah

ANDRE, seorang anak yang setiap sore selalu menunggu kepulangan ayahnyadari kantor untuk sekedar mengajaknya bermain. Suatu sore, sepulang kerja, sang ayah ditanya oleh Andre, “ Ayah, ayah kerja di kantor dibayar berapa sih sebulan?’

Sembari mengernyitkan dahi si ayah menjawab,”Ya, sekitar Rp 2.500.000,00!”

“Kalau sehari berarti berapa, ya?” sela Andre

Ayah mulai bingung, “Seratus ribu rupiah, ada apa sih? Kok Tanya gaji segala!”

Akan tetapi, Andre tetap bertanya lagi, “Kalau, setengah hari berarti Rp 50.000,00, dong?”

“Iya, memangnya kenapa?” sahut ayah mulai jengkel.

Si anak dengan mantap mengajukan permohonan, “Gini, Yah! Tolong tambahin dong tabungan Andre, Rp 5000,00 saja. Soalnya, Andre punya tabungan sebesar Rp 45.000,00. Rencananya, Andre mau membeli ayah setengah hari saja supaya kita bisa pergi memancing bersama!”

Paman Yang Baik

Di sebuah desa hiduplah seorang duda dengan tiga orang anak yang sudah menginjak dewasa. Duda itu terbilang cukup kaya di desanya. Iya memiliki rumah, tanah, dan 19 ekor kerbau. Suatu saat duda tersebut mengalami sakit keras, bahkan tipis harapan untuk sembuh. Merasa ajalnya sudah dekat sang duda memanggil ketiga anaknya untuk diberi wasiat berupa pembagian harta warisan, terutama kesembilan belas kerbaunya.

Kepada anak sulung sang ayah berpesan bahwa dia akan memperoleh setengah dari jumlah kerbaunya. Sedangkan anak kedua akan memperoleh seperempat dari dari jumlah kerbau, dan anak bungsu akan memperoleh seperlima dari jumlah kerbau yang duda itu miliki. Tak lama kemudian duda itu meninggal.
Setelah ayahnya dimakamkan dan situasi mulai tenang, ketiga ahli waris itu pun mengadakan rapat guna membagi 19 kerbau ekor kerbau peninggalan ayahnya tersebut. Kesembilan belas kerbau tersebut dibagikan sesuai dengan amanat almarhun ayahnya, yakni setengah untuk sulung, seperempat untuk untuk anak kedua, dan seperlima untuk bungsu. Akan tetapi , mereka baru sadar bahwa hasil pembagian tersebut ternyata tidak utuh. Dari hasil pembagian tersebut anak sulung menerima setengah dari 19 ekor kerbau, artinya menerima Sembilan setengah kerbau. Demkian pula dengan anak kedua dia akan menerima empat tiga perempat kerbau. Sedangkan si bungsu akhirnya hanya menerima tiga koma delapan kerbau.

Mereka menjadi bingung, tidak tahu bagaimana cara menbagi kerbau-kerbau itu. Dalam kebingungan itulah, ego mereka masing-masing muncul. Semua menginginkan kerbau diterima utuh tanpa ada yang dipotong-potong. Si sulung menuntut lebih, mengingat dia adalah pewaris atama, sementara adik-adiknya yang lain pun tentu tidak mau mengalah.

Tidak jauh dari rumah mereka, sebenarnya tinggal paman mereka yang tergolong miskin. Tidak mempunyai banyak tanah dan hanya memiliki seekor kerbau warisan ayahnya dulu. Itu pun sudah sangat kurus dan tidak terawat. Akibat kehidupannya yang miskin itulah, sang paman hampir tidak pernah diperhatikan oleh keluarga almarhum duda kaya itu, apalagi perhatian dari ketiga keponakanya. Namun demikian, berita mengenai pertentangan ketiga keponakannya dalam membagi Sembilan belas kerbau tersebut sampai juga ke telinganya.

Setelah mengetahui titik permasalahanya dengan hati yang tulus dia berkata kepada ketiga keponakanya itu “ ambilah kerbau paman yang satu-satunya ini, mungkin berguna untuk memecahkan masalah kalian bertiga. “wah, ide yang bagus. Kalau begitu, sekalian saja paman yang membaginya untuk kami. Supaya adil!” sahut si sulung dengan mantap.
Dengan senang hati, sang paman pun bersedia untuk membantu membagi kerbau warisan itu. Ditambah satu kerbau miliknya, jumlah kerbau sekarang menjadi 20 ekor. Sesuai dengan porsi pembagian yang telah diwariskan sang ayah, maka si sulung memperoleh sepuluh ekor kerbau( ½ dari 20 ), adiknya yang nomor dua mendapatkan lima ekor ( ¼ dari 20 ), dan si bungsu memperoleh empat ekor ( 1/5 dari 20 ).

“apakah kalian puas dan merasa adil dengan yang telah kalian terima?” Tanya sang paman.
“sangat puas, paman!” sahut ketiga keponakanya.
“sesuai wasiat ayah kalian, sekarang masing-masing sudah mendapat 10, 5, dan 4 ekor kerbau. Jadi, total jumlah kerbau yang dibagi ada 19 ekor, sedangkan kerbau yang ada adalah 20 ekor. Berarti ada sisa satu lagi. Nah, yang satu ini paman bawa pulang lagi, ya!” pinta paman mereka dengan tersenyum.^_^


( dari novel setengah isi setengah kosong )

Sabtu, 08 Januari 2011

Be....

I was made the wrong way
Won’t you do me the right way
Where you gonna be tonight
’cause i won’t stay too long

Maybe you’re the light for me
When you talk to me it strikes me
Won’t somebody help me
’cause i don’t feel too strong
Was it something that i said
Was it something that i did
Or the combination of both that did me wrong

You know i’m hoping you sing along
I know it’s not your favorite song
Don’t wanna be there when there’s nothing left to say
You know that some of us spin again
When you do, you need a friend
Don’t wanna be there when there’s nothing left for me
And i hate to thought of finally being erased

Everything’s behind you
But the hope still stands beside you
Living in every moment
Have i wasted all your time

Was there something that i said
Was there something that i did
Or the combination i broke that did me have ...........

How stupid me ... :(